Peluang Usaha Rambak Cakar Ayam
Cakar merupakan sisa pemotongan ayam setelah diambil karkasnya. Masyarakat mengkonsumsi cakar ayam sejauh ini terbatas untuk sop, semur, bacem, dll., tetapi masih sangat jarang masyarakat mengkonsumsi rambak cakar, selain karena sulit didapat di pasar juga karena sulit dalam pengolahannya.
Cakar ayam dijual murah di pasar-pasar yang dihasilkan dari Rumah Potong Ayam (RPA). Dengan nilai jual cakar ayam yang tidak terlalu besar maka perlu adanya alternatif pengolahan cakar ayam yang lebih memiliki nilai jual, salah satunya adalah pengolahan menjadi rambak cakar ayam.
Rambak cakar ayam tergolong makanan ringan yang memiliki sifat renyah (keras tapi mudah patah). Kerenyahan inilah sebenarnya yang membuat rambak cakar ayam banyak disukai konsumen. Apalagi selain renyah, rasanya juga enak, tahan lama, praktis, dan dapat dinikmati kapan saja.
Sebagai bahan baku rambak cakar sebenarnya merupakan daging dan kulit yang ada di bagian kaki. Oleh karena itu, kandungan gizi antara cakar dan daging ayam bisa dikatakan relative sama. Seperti halnya daging ayam, cakar ayam juga mengandung protein, kalori, kalsium, fosfor, lemak, besi, dan vitamin A serta B1. Meski zat-zat gisi tersebut jumlahnya bervariasi, tetapi kandungan protein, kalori, dan fosfornya cukup tinggi. Untuk itu perlu dipelajari bagaimana mengolah rambak cakar secara tepat dan benar.
Kursus Tristar mengadakan Pelatihan Cara Memproduksi Rambak Kaki Ayam, diajarkan mulai dari memilih bahan baku, step by step produksinya agar renyag & tahan lama, hingga pengemasanya.
Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi:
BELAJAR MEMBUAT RAMBAK CAKAR AYAM RENYAH di TRISTAR
Acara kursus yang dimulai pada pukul 10 pagi ini diiukuti oleh 3 orang peserta yang datang dari Surabaya dan Gresik.
Materi yang pertama kali diajarkan oleh Endang sebagai pengajar adalah rambak cakar ayam. Cakar ayam kini memang tak hanya bisa kita nikmati sebagai makanan pendamping nasi atau sebagai lauk saja melainkan bisa juga kita nikmati sebagai camilan. Namun tak banyak orang yang tahu bagaimana cara membuatnya. Alasan inilah yang mendasari para peserta untuk mengikuti kursus ini. “Saya ingin sekali memanfaatkan ceker ayam untuk bisa lebih bermanfaat dan bisa diproduksi. Karena saya mempunyai usaha sebagai distributor daging sapi, ayam dan lainnya. Sehingga seringkali banyak cakar ayam yang terbuang. Nah, dengan kursus ini saya berharap nantinya bisa membuat rambak cakar ayam sehingga bisa menmbah nilai jualnya.”ujar Ibu Khusnul, salah seorang peserta.
Dalam pembuatan rambak cakar ayam ini, para peserta diajarkan mulai dari membersihkan cakar, merebusnya, cara menguliti cakar ayam, mengeringkan dan menggorengnya. Tidak hanya sekedar mendegarkan penjelasan saja, para peserta juga diajak untuk ikut praktik bersama-sama.
“Pilihlah cakar ayam yang ‘gemuk’, agar nantinya Anda tidak kesulitan mengulitinya dan juga akan berpengaruh pada hasil jadi rambak cakar ayam”jelas Endang.
Bahkan para peserta juga diajarkan mengeringkan cakar ayam dengan menggunakan oven blower. Hal ini ditujukan agar para peserta yang nantinya akan membuka usaha pembuatan rambak cakar ayam bisa tetap berproduksi meski tidak ada panas matahari untuk mengeringkan cakar ayam.
Sambil menunggu pengeringan cakar, Endang meneruskan dengan materi selanjutnya yaitu jamur crispy. Makanan ringan berbahan jamur ini, memang kini sedang menjadi tren di masyrakat. Tak hanya karena rasanya yang gurih, namun juga teksturnya yang renyah semakin membuat makanan ini digemari. Mula-mula jamur di suwir-suwir terlebih dahulu kemudian baru baru dicampurkan dengan bumbu dan tepung kemudian baru digoreng hingga kering.
Bila Anda menginginkan hasil pembuatan jemur crispy lebih awet dan maksimal maka sebaiknya minyak yang ada pada jamur yang sudah digoreng harus benar-benar tiris. Namun ada cara mudah untuk membuat minyak benar-benar tiris, salah satunya adalah dengan menggunakan Mesin Peniris Minyak. Para peserta diajak secara langsung melihat cara kerja Mesin Penapis Minyak ini, sehingga para peserta dapat langsung membandingkan hasil jamur crispy ini setelah ditiriskan dengan alat ataupun tidak. Bila jamur crispy benar-benar tiris dari minyak akan sedikit memperpanjang masa simpan, hal ini dikarenakan makanan yang diiproses dengan cara digoreng masa simpannya akan lebih pendek karena rasanya akan berubah menjadi tengik.
Berlanjut dengan materi yang terakhir adalah pembuatan keripik bayam. Masih dengan antusias para peserta mengikuti penjelasan dan langkah-langkah pembuatannya. Endang juga memberikan penjelasan mengenai cara pemilihan bayam. “Gunakan daun bayam yang lebar-lebar ya bu”ujarnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan adonan pencelupnya dan menggoreng bayam hingga kering. Masih sama dengan jamur crispy, setelah digoreng, keripik bayam harus benar-benar tiris sebelum disimpan ataupun dikemas.
Di akhir acara kursus, rambak cakar yang sudah dikeringkan kemudian digoreng. Ada tips khusus dalam menggoreng rambak cakar ayam ini, minyak yang digunakan untuk menggoreng haruslah benar-benar panas sehingga cakar ayam yang digoreng hasilnya akan mekar dengan sempurna dan hasilnya tidak liat.
Setelah semua materi selesai disampaikan, para peserta dapat langsung membawa pulang hasil jadi materi yang sudah dipraktikkan. Peserta mengaku puas mengikuti jalannya kursus ini karena berbagai hal yang menjadi pertanyaan peserta dapat terjawab. Selain itu, peserta juga dapat langsung ikut mempraktikkan materi yang diajarkan./nv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar